Pasar Semawis: Berawal Dari Peringatan Hari Raya Imlek

ditulis oleh : Jomblo Terhormat 28 Januari 2013
Berbicara
tentang kota Semarang dan hari raya Imlek, ada satu tempat yang tidak
bisa dilewatkan, yaitu Pasar Semawis yang diadakan di daerah Pecinan
kota Semarang. Awalnya, area yang sebelumnya bernama Waroeng Semawis
hanyalah sekedar pasar malam yang diadakan beberapa hari menjelang
perayaan hari raya Imlek pada tahun 2004. Pada saat itu, presiden
RI, Bapak Abdurrahman Wahid, mencabut Inpres No. 14 tahun 1967 yang
melarang perayaan kebudayaan Tionghoa dan menjadikan libur Imlek sebagai
hari libur nasional. Pada saat yang sama, Kopi Semawis (Komunitas
Pecinan Semarang Untuk Wisata) bersepakat untuk mengadakan perringatan
600 tahun mendaratnya Laksamana Cheng Ho di Semarang. Sebagai hasilnya
diadakanlah Waroeng Semawis.

Saat pertama diadakan, Waroeng
Semawis mengambil tempat mulai dari Jalan Wotgandul Timur, Gang Warung,
Gand baru, Gang Belakang, Gang Tenggan, Gang Gambiran, dan berakhir di
Gang Besen. Namun siring berjalannya waktu dan semakin banyaknya
pengunjungnya yang sebagian besar justru bukanlah masyarakat keturunan
Tionghoa, maka diputuskan untuk juga mengadakan acara tersebut setiap
hari Jumat, Sabtu, dan Minggu atau hari libur nasional. Namanyapun
berubah menjadi Pasar Semawis. Tempatnya juga pindah ke Gang Warung yang
meliputi daerah jalan sepanjang 350 m yang dimulai pukul 18.00 hingga
23.00.

Ratusan stand dibuka. Mulai dari stand makanan Chinese,
makanan khas Semarang, Arab, Pakistan, dan India tersedia disini dengan
variasi makanan seperti bakmi jawa, sate sapi, nasi goreng babat, nasi
pindang, seafood, serabi, loenpia, aneka es, aneka teh bermerk tempo
dulu, hingga wedhang ronde, wedhang kacang tanah, dan berbagai makanan
lainnya. Terdapat juga stand buah-buahan, pakaian dan pernak-pernik
lainnya. Berbagai macam pertunjukkan kesenian dan kebudayaan Tionghoa
seperti: opera klasik Cina, Wayang Potehi, Barongsai, Wushu, dan seni
Kaligrafi juga ditampilkan disini. Satu hal yang unik yang tidak akan
ditemui di pasar malam manapun juga, terdapat tenda khusus bagi para
pengggemar karaoke. Siapa saja yang fasih menyanyikan lagu mandarin
boleh berpartisipasi disini. Tetapi jangan kaget, karena para pengunjung
yang mau bernyanyi harus mau mengantri karena peminatnya banyak.
Walaupun ramai dengan banyaknya stand dan pengunjung, Pasar Semawis
tertata rapi berbeda dengan pasar malam lainnya. Semua tenda-tenda
pedagang berada di sebelah kanan sedangkan kursi dan meja makan berada
di sebelah kiri yang menghilangkan kesan terlalu ramai dan semrawut
walaupun disaat penuhnya.






Bila anda mengunjungi kota Semarang
terutama disaat hari raya Imlek jangan lupa bertandang ke Pasar Semawis.
Bukan hanya anda dapat menikmati suguhaan wisata kuliner yang beraneka
ragam, anda juga dapat menikmati paparan budaya Tionghoa melalui setiap
pertunjukkan kesenian dan budaya yang ditampilkan.

Merayakan
Tahun Baru Imlek di Semarang, tinggal bersama kami adalah pilihan yang
paling tepat!. Nikmati suasana khas Pecinan dan Pasar Semawis. Booking
segera! -
Hotel di Semarang dan nikmati suasana tahun Imlek seperti di negeri Tirai bambu

0 komentar: